Hmm..,nice....

Selasa, 08 Februari 2011

Tulisanku

Seringkali agama selalu dijadikan alasan untuk perilaku mereka yang menyimpang. Mana ada agama yang mengajarkan klo berbuat jahat tu dibenarkan. Namun krn ingin merasa paling benar, krn kedengkian & amarah sudah merasuk kedalam diri mereka, maka tindakan jahatpun sudah dianggap benar. Yang mereka rusak hanya benda mati. Mereka tidak tw klo imanlah yang membuat seseorang semakin tumbuh & berkembang. Semakin dihambat, maka akan semakin merambat. Tidak merasa adil, bukan berarti harus melakukan perbuatan anarkis. Bukan kamu percaya Tuhan ?Tapi perbuatanmu tidak selaras dengan kepercayaanmu. Kamu tidak yakin klo Tuhan yang mengatur semua dan segala isi dunia. Klo hukum manusia belum bisa adil, itu wajar. Karena manusia memiliki kemampuan yg terbatas & tidak sempurna. Bukankah hukum memang sudah lama seperti itu ? Lalu kenapa pandanganmu tentang ketidakadilan sedangkal itu ? Padahal apa yang kamu lakukan sudah mengganggu orang lain yang tidak bersalah. Apa menurutmu itu adalah sebuah keadilan ? Tidak.

Kamu tidak layak & tidak berhak untuk menghakimi siapaun di dunia ini. Karena justru orang yang kau hakimi itulah yang punya hak untuk berbicara. Karena kamu bukan pengacara,jaksa,tersangka, ataupun saksi. Ada masalah harusnya diselesaikan. Bukan malah menimbulkan masalah baru.

Pemerintah sudah memiliki segudang PR yang harus diselesaikan. Semua menuntut ingin mendapat prioritas. Kenapa kamu tidak menjadi warga negara yang baik saja. Karena dengan begitu kamu sudah meringankan pekerjaan pemerintah & negara.

Jumat, 26 November 2010

Secret

Nobody know
Just me
& only me

Nobody feels
Just me
& only me

Nobody see
Just me
& only me

U don't know everything about me
So don't say or do something for me
Please, it just hurt me

My life is mine
My life is my weakness
So please, it just my secret

Senin, 18 Oktober 2010

Ha.. Ha.. Ha..

HUMOR : Made In Japan
Di luar Hotel Hilton, seorang turis Jepang, mau pergi ke bandara, naik taxi di jalan, tiba-tiba mobil kencang, menyalip taxinya si Jepang, dan dengan bangga si Jepang berteriak; “Aaaaah Toyota made in Japan sangat cepat… Hebat! Nggak lama kemudian mobil lain menyalip taxinya si Jepang, lagi…! Teriak lagi ; “Aaah Nissan made in Japan… sangat cepat. Hebat!”. Nggak lama lagi lewat lagi satu mobil menyalip taxinya si Jepang, dia teriak lagi “aAAaah Mitsubishi made in Japan sangat cepat…! Semua Japan Hebat!.”
Kali ini sopir taxi, kesal melihat penumpangnya yang bener-bener nasionalis Japan, di bandara sopir taxi bilang ke si Jepang…
Supir taxi : “100 dollars please….”
Si jepang : “100 dollars…?! It’s not that far from the hotel…..!!!!!!!!”
Supir taxi : “Aaaah… Argometer made in Japan sangat cepat sekali………………………… H E B A T…”!!!!! ???

Penjual Jam
Di sebuah kota kecil hiduplah seorang Arab yang berprofesi sebagai penjual jam. Orang manggilnya “Wan abud”. Nah Wan Abud nawarin jam di pasar lewat tulisan yang terpampang di depannya; “JAM Rp. 3000, DIJAMIN TIDAK RUSAK”. Ada seorang Ibu kemudian membeli jam tersebut, dan baru beberapa menit tiba-tiba jam tersebut mati.
Lalu Ibu tersebut kembali ke pasar dengan hati yang dongkol. “Wan Abud, kok jamnya rusak. Katanya dijamin tidak rusak…” Lalu Wan Abud menjawab dengan entengnya, “Ane benar kan orang Arab bacanya dari kanan”. ( Rusak tidak dijamin )

Tidak Dihukum
Di sebuah sekolahan seorang murid bertanya sesuatu perkara kepada gurunya…
Murid : Pa Guru, apakah orang boleh dihukum untuk sesuatu yang belum dibuatnya ?
Pa Guru : Oh, semestinya tidak. Orang hanya boleh dihukum untuk perbuatan yang telah dilakukannya.
Murid : Syukurlah, Pa Guru. Saya belum membuat PR yang diberi oleh Pa Guru kemarin.
Pa Guru : #@%^&*%$.....

Selasa, 05 Oktober 2010

Harapan

Harapan menaruh perhatian pada kebaikan,
dan bukan berulang-ulang mencari keburukan.
Harapan selalu membuka pintu di mana putus
asa senantiasa menutupnya.
Harapan mencari apa yang bisa dikerjakan
dan bukan menggerutu karena kertidaktahuan.
Harapan memancarkan kepercayaan mendalam
terhadap Tuhan dan kebaikan alam.
Harapan “menyalakan terang” dan bukannya
“mengutuki kegelapan”.
Harapan melihat masalah, besar atau kecil,
sebagai kesempatan.
Harapan tidak menghargai khayalan, juga tidak
mengungkapkan kesinisan.
Harapan selalu membentangkan tujuan besar,
dan tidak frustasi dengan kegagalan atau kemunduran.
Harapan selalu mendorong ke depan ketika
mundur begitu mudah untuk dilakukan.
Harapan menghargai kemajuan meski perlahan,
karena sadar bahwa “perjalanan jauh ke muka
selalu dimulai dengan langkah pertama”.
Harapan memaklumi kesalahpahaman,
karena tujannya adalah melayani
dengan lebih baik lagi.
Harapan adalah kalah dengan lapang dada,
karena pada akhirnya kemenangan
pasti akan bersinar.

Kebodohan


Kutulis semua ceritaku
Didalam kanvas hatimu
Kunyanyikan laguku
Dalam relungmu yang membisu

Langkah yang tak bisa terhitung
Oleh sinar yang mencari
Kutemukan yang menurutku hilang
Tapi tak bisa ku gapai

Samudra yang kejam menghantamku
Bagai ombak yang menelan sampanku
Sebuah tempat yang nyaman
Tlah tersisih dan berceceran

Hanya ini yang ku punya
Cermin yang remuk dan tak berbayang
Keusangan yang selalu bergembira
Tapi tak ada jua yang bergeming



Ternyata tak ada yang kutemukan
Karena tak ada yang hilang
Hanya sebuah kebodohan
Dikala lautan tak lagi menerjang

Selasa, 28 September 2010

"Sahabat yang Takkan Sirna"


Semua terukir dengan sempurna
Bagai lagu yang terdengar merdu
Kau menghiasi tidurku dengan indah
Hingga pagi datang tak menyapa

Kau sempurna dengan kehadiranmu
Sampai aku tak menyadari waktu berlalu
Saat matahari tak beradu
Kaupun selalu kunanti

Kesedihan yang singgah
Kini berubah menjadi sesuatu yang kutunggu
Keindahan yang terpancar
Menjadikan kau takkan sirna

Jumat, 17 September 2010

Dahulu dan Sekarang

Masa yg sendu
Membikin hati terasa pilu
Masa yg tlah habis
Kini berganti menjadi sebuah keris

Bermata tajam
Namun takkan melukai
Terlukis indah
Berisi keabadian dan mistis

Tampak nyata dan hidup
Yg membuat manusia mulai bermimpi
Akan indah dan harapan
Yg dahulu dan sekarang

Kenangan ternakal
Menjadi prestasi yg terbaik
Menjadi terpingkal
Kala itu membuat hati tersisik

Kau yg dulu ada
Kini hampa dan tak tersentuh
Berubah menjadi belaka
Saat aku dan kamu menjauh